Nekobento, atau bento karakter kucing, bukan sekadar bekal makan siang biasa, melainkan sebuah manifestasi dari seni menghias makanan yang unik dan kreatif. Konsep ini berasal dari Jepang, di mana hidangan sederhana diubah menjadi karya seni yang menggemaskan, bertujuan untuk meningkatkan nafsu makan, terutama bagi anak-anak. Lebih dari sekadar estetika, seni menghias makanan ini juga menjadi cara untuk menyampaikan kasih sayang dan perhatian melalui piring yang penuh warna dan imajinasi.
Salah satu alasan utama di balik popularitas seni menghias makanan adalah hubungan erat antara visual dan psikologi makan. Makanan yang disajikan dengan menarik akan merangsang indra penglihatan dan membuat otak mengantisipasi rasa yang lezat. Hal ini sangat efektif untuk anak-anak yang seringkali menolak makan sayur atau lauk tertentu. Dengan mengubah wortel menjadi bentuk bunga, telur puyuh menjadi bentuk jamur, atau nasi menjadi karakter kartun favorit, para orang tua bisa membuat hidangan yang sehat menjadi lebih menarik dan menggugah selera. Dalam sebuah wawancara dengan media lokal pada hari Sabtu, 10 Mei 2026, seorang ahli gizi anak, Ibu Dian Puspita, mengatakan, “Saat anak melihat makanan yang lucu, mereka akan lebih termotivasi untuk mencoba. Ini adalah trik psikologi yang efektif untuk memperkenalkan mereka pada makanan baru.”
Untuk memulai seni menghias makanan, Anda tidak perlu peralatan yang mahal atau rumit. Cukup dengan beberapa alat dasar seperti pisau kecil, cetakan kue, dan puncher nori, Anda sudah bisa berkreasi. Bahan-bahan yang digunakan juga bisa disesuaikan dengan isi kulkas Anda. Misalnya, nasi putih bisa dibentuk menjadi wajah kucing, dengan potongan keju atau nori sebagai mata dan kumis. Tomat ceri bisa menjadi kepala jamur, sedangkan potongan sosis bisa diubah menjadi tentakel gurita. Ini adalah cara yang menyenangkan dan ekonomis untuk membuat hidangan lebih spesial. Sebuah laporan dari komunitas kuliner online pada tanggal 14 Mei 2026 mencatat bahwa banyak ibu rumah tangga yang berbagi tips dan trik sederhana, membuktikan bahwa kreativitas tidak mengenal batas.
Selain itu, seni menghias makanan juga memiliki manfaat terapeutik. Proses fokus dalam menciptakan karakter atau bentuk-bentuk lucu dapat menjadi kegiatan yang menenangkan dan menyenangkan. Ini adalah hobi yang produktif yang menghasilkan hidangan lezat dan bernutrisi. Bahkan, pada hari Senin, 19 Mei 2026, dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Kepolisian setempat, Ibu-ibu Bhayangkari mengadakan lomba menghias bekal anak untuk mempromosikan pola makan sehat dan kreativitas. Aiptu Dwi, salah satu anggota yang hadir, menyebutkan bahwa “Kegiatan ini tidak hanya seru, tetapi juga memberikan edukasi penting kepada orang tua tentang gizi anak.”
Dengan demikian, seni menghias makanan ala Nekobento adalah lebih dari sekadar tampilan yang cantik. Ini adalah sebuah pendekatan holistik yang menggabungkan nutrisi, kreativitas, dan kasih sayang, menjadikan setiap momen makan sebagai perayaan kecil yang penuh kebahagiaan.
