Membawa bekal dari rumah bukan hanya tentang penghematan, tetapi juga tentang memastikan asupan gizi yang optimal, khususnya bagi anak sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan. Dalam beberapa tahun terakhir, format bekal dari Jepang yang dikenal sebagai bento telah bertransformasi menjadi Tren Bento Sehat di berbagai negara, termasuk di Indonesia, dan menjadi favorit baru di kalangan orang tua dan anak. Tren Bento Sehat ini berhasil karena menggabungkan aspek visual yang menarik, porsi yang terukur, dan komposisi gizi yang lengkap, menjadikannya solusi praktis dan menyenangkan untuk kebutuhan nutrisi harian. Nekobento, sebagai salah satu representasi populer dari fenomena ini, menunjukkan bagaimana packaging yang cerdas dapat mendorong kebiasaan makan yang lebih baik.
Popularitas bento di kalangan anak sekolah berakar pada filosofi penyajiannya, yaitu goshiki (lima warna) dan goho (lima metode memasak). Filosofi ini secara tidak langsung memastikan bekal mencakup berbagai jenis nutrisi dan rasa. Tren Bento Sehat modern mengadaptasi prinsip ini dengan membagi kotak bekal menjadi empat komponen utama: 30% karbohidrat (nasi, mi, atau roti), 20% protein (ayam, ikan, atau telur), 40% sayur dan buah, dan 10% makanan pendamping atau camilan. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Institut Gizi Anak Nasional (IGAN) pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025, ditemukan bahwa anak-anak yang membawa bekal bento yang menarik cenderung mengonsumsi porsi sayuran dan buah-buahan mereka hingga 20% lebih banyak dibandingkan yang membawa bekal tradisional dengan porsi yang dicampur.
Aspek visual atau kyaraben (karakter bento) adalah kunci psikologis yang membuat Tren Bento Sehat ini disukai. Dengan membentuk nasi menjadi karakter lucu, memotong sayuran menjadi bentuk bintang, atau menyusun warna makanan secara cerah, bekal menjadi lebih menarik dan memicu selera makan anak. Orang tua di Komunitas Bento Sehat Indonesia sering berbagi tips bahwa menyiapkan bento membutuhkan waktu tambahan sekitar 10 hingga 15 menit di pagi hari, tetapi hasil berupa anak yang menghabiskan bekalnya adalah reward yang sepadan.
Untuk memastikan bekal tetap aman dan higienis, aspek sanitasi menjadi sangat penting. Bekal yang disiapkan pada pukul 06.00 pagi dan baru dikonsumsi pada jam istirahat sekolah sekitar pukul 10.00 harus disimpan dengan benar. Produk Nekobento seringkali dilengkapi dengan wadah termal dan ice pack mini untuk menjaga suhu makanan tetap dingin dan mencegah pertumbuhan bakteri, terutama di iklim tropis. Sekolah-sekolah, seperti SD Pelita Bangsa yang berlokasi di Jalan Pendidikan Nomor 45, bahkan telah mewajibkan edukasi bekal sehat bagi orang tua setiap awal bulan untuk mengurangi kasus jajanan tidak sehat. Dengan demikian, format bento telah melampaui sekadar kotak makanan; ia adalah alat pendidikan yang mengajarkan anak pentingnya gizi seimbang, keragaman makanan, dan kebersihan diri.
